S O S I O L O G I
" Cerita Kuliah Lapangan "
Assalamualaikum wr.wb
Bukan
rahasia lagi kalau jurusan sosiologi identik dengan kuliah lapangan. Ya…selain
harus diimbangi dengan teori dan metodologi. Lalu gimana sih sebenernya kuliah
lapangan itu ? dan kegiatan apa aja yang dilakukan dalam kuliah lapangan itu? . Pas banget….Kali ini aku mau share gimana pengalaman pertama kuliah
lapangan. Selamat membaca !! 😊🙋
*Catatan : Tulisan ini berdasar perspektif penulis yang
semata-mata untuk menyediakan informasi kepada khalayak umum, khususnya
mahasiswa yang ingin tau mengenai kuliah lapangan.
Kuliah
lapangan ini terbagi menjadi 3 masa, yaitu sebelum , saat di lapangan dan sesudah
di lapangan. Setiap masa memiliki tingkat kesulitan sendiri-sendiri. Sebelum
terjun ke lapangan, ada beberapa kegiatan yang dilakukan guna hasil
yang maksimal. Seperti;
1.
PENENTUAN TEORI
Karena ini kuliah lapangan pertama,mahasiswa masih semester 2 dan belum
memiliki pengetahuan luas mengenai
teori. Sehingga, teori sudah diberikan dan dijelaskan oleh dosen secara detail satu
persatu. Satu teori dijelaskan setiap satu kali pertemuan. Walaupun dosen telah
menjelaskan teori yang akan digunakan, mahasiswa tetap harus memahami dan mempelajari
dengan detail maksud dari teori tersebut seperti latar belakang teori, waktu
pembuatan teori, kondisi, situasi saat teori dibuat, dan beberapa hal
lain. Dibutuhkan beberapa referensi tambahan agar bisa maksimal untuk memahami nya. Kenapa ? Karena teori adalah dasar dari penelitian kuantitatif. Jika tidak memahami
teori, hasilnya tidak akan akurat.
Seperti apa yang ditapilkan pada foto diatas. Dalam matrik penelitian terdapat
teori, konsep, variabel, definisi operasional, indikator dan item pertanyaan. Semakin
ke kiri maka semakin abstrak. Perumusan dari matrik penelitian harus
mempertimbangkan antara teori dan disesuaikan dengan kondisi yang
ada di lapangan. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya koding nol yang
sangat empengaruhi hasil penelitian.
Kuesioner berbentuk pertanyaan. Ada
3 jenis kuesioner, yaitu kuesioner tertutup, semi tertutup dan terbuka. Kuliah
lapangan ini menggunakan kuesioner semi tertutup dan terbuka. Artinya,
responden bisa leluasa dalam menjawab pertanyaan yang ada dan tidak ada batasan
jawaban. Kuesioner harus benar-benar diteliti. Kuesioner harus sangat membumi,
artinya bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan responden tujuan kita ( bisa dipahami responden secara umum ). Contohnya, jika
kita meneliti mengenai kehidupan petani, maka bahasa yang digunakan harus
ringan agar tidak salah persepsi.
4.
MENENTUKAN RESPONDEN DAN INFORMAN
Kuliah lapangan ini menggunakan
sistem random sampling dalam penentuan responden. Alasannya karena tujuan dari
penelitian ingin mengetahui apa yang dicari dalam lingkup luas. Data sampel
berasal dari daftar kartu keluarga yang di ambil di kantor desa. Pada kuliah
lapangan kali ini, sampel berjumlah 100 orang. Yang perlu digaris bawah i,100 orang
pertama ini masih disebut sebagai sampel, karena belum pasti bersedia untuk
diwawancarai. Selain itu, karena ini pertama kali melakukan kuliah lapangan,
kuesioner tidak hanya disebar, peneliti harus mewawancarai langsung responden
dengan kuesinoer yang ada.Setelah sampel benar-benar mau diwawancarai atau bisa juga setelah proses wawancara selesai, itulah yang disebut responden.
Penentuan informan dilakukan dengan
melihat daftar pekerjaan masyarakat. Seperti halnya penentuan respnden, dalam menentukan informan kali ini juga berdasarkan data pekerjaan yang diambil dari kantor
desa. Satu anggota diberi tanggung jawab 1 informan. Wawancara terhadap
informan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara ( penelitian kualitatif
) dan tidak lupa membawa perekam suara. Wawancara terhadap informan yang kita
sebut dengan in-depth interview ini bertujuan untuk memperkuat dan memperdalam
temuan data sehingga hasil bisa lebih akurat.
Penggunaan kertas tabulasi mungkin dianggap kuno di era sekarang,
melihat sudah banyak cara yang lebih modern dan lebih efektif dalam penelitian
kuantitatif. Namun, proses kuliah lapangan menggunakan kertas tabulasi ini
bertujuan agar mahasiswa mengetahui dasar-dasarnya terlebih dahulu dan agar
terbiasa. Ketika menggunakan kertas tabulasi, kita cenderung akan lebih teliti,
karena ketika kita salah sedikit memasukkan koding, maka penelitian tidak akan
selesai. Tidak sembarangan ketika menggaris kertas tabulasi, karena kertasnya
mudah robek dan ketika kita melkaukan kesalahan sedikit, maka kita harus
menggaris dari awal. Garis harus
memiliki ukuran yang sama. Kolom dibuat sesuai jumlah koding, sedangkan baris
disesuaikan dengan jumlah responden. ( Maka dari itu, kami menyebut kertas
tabulasi dengan kertas suci
)
Note: Contoh tabulasi diatas adalah tabulasi excel setelah dilakukan penelitian di lapangan.
Apa sih gunanya tabulasi excel
ketika kita sudah pakai tabulasi kertas? Tabulasi excel disini fungsinya untuk mengecek jika
dalam tabulasi kertas ada keteledoran. Selain itu, dengan tabulasi excel,
peneliti bisa lebih mudah dalam melakukan penjumlahan, pemindahan data, dan
beberapa proses lain. Tabulasi excel ini
nanti juga yang digunakan dosen untuk mengecek kinerja kelompok saat di
lapangan.
Note: Salah satu kegiatan saat pretest, yaitu pengecekan responden dan informan guna mengetahui lokasi rumah dan apakah kira ira responden /informan bisa untuk diwawancarai.
Survey berguna agar peneliti mengetahui kondisi dari masyarakat yang
akan diteliti. Dengan memahami kondisi dan medan yang ada, peneliti bisa lebih
detail dalam penggunaan teori dan metodologi penelitian. Selain itu, dengan
survey, peneliti bisa lebih siap dalam hal wawancara dan pembuatan kuesioner. Seperti
bahasa yang digunakan dan persiapan beberapa kemungkinan yang akan dilontarkan
kepada peneliti.
Survey
juga dimanfaatkan dengan melakukan koordinasi masalah konsumsi untuk hari H kuliah lapangan dengan pihak
warga yang bersedia memberikan jasanya. Selain itu, seluruh anggota juga
berkewajiban membersihkan rumah yang nantinya akan ditinggali.alasannnya agar
saat hari-H bisa fokus ke pengumpulan data
Pretest
bertujuan untuk mengetes kuesioner yang telah dibuat. Pretest dilakukan dengan
teknis setiap anggota harus menemui satu respondennya dan mewawancarai secara
langsung dengan kuesioner yang ada. Setelah melakukan wawancara, kuesioner satu
persatu di cek. Apabila ada pertanyaan yang kurang bisa dipahami, kurang tepat
dan jawaban yang terlalu luas atau sebaliknya terlalu sempit. Maka peneliti
bisa merubah supaya saat hari-H kuliah lapangan tidak merubah kembali, hal ini
berguna agar dengan waktu kuliah lapangan yang sangat singkat, bisa maksimal
dalam pengerjaannya. Selain mewawancarai, dalam pre test ini, peneliti juga
melakukan penomeran pada rumah. Sampel yang telah dipilih tadi, ditemui dan
dicari rumahnya satu persatu, apabila bersedia untuk diwawancarai pada saat
kuliah lapangan, maka rumahnya ditandai dengan nomer. Apabila sampel tidak bersedia
untuk diwawancarai, maka peneliti harus mengganti sampel tersebut. Sampel yang
bersedia diwawancarai itulah yang dinamakan responden.
8.
MEMBUAT TIMELINE KEGIATAN , JOBDESK SETIAP
ANGGOTA, PERATURAN SELAMA DI LAPANGAN DAN CATATAN PENUNJANG .
Menurut pribadi dan kelompok,
timeline kegiatan adalah hal yang sangat penting. Dengan timeline kinerja kita
bisa lebih terstruktur dan ada patokan agar kegiatan bisa maksimal. Dengan
timeline kegiatan, kelompok bisa mengontrol kinerja baik individu atau teman. Dengan
timeline , kegiatan akan terlaksana lebih maksimal.
Jobdesk
setiap anggota bertujuan agar setiap anggota bisa jelas. Jika tugas yang
diberikan kepada anggota jelas, maka target akan bisa terpenuhi. Sebaliknya,
jika ada anggota yang tidak mmenuhi target, pertama akan diberikan teguran dan selanjutnya
akan diberi sanksi.
Peraturan
selama di lapangan yang dimaksud disini adalah beberapa peraturan yang
disepakati seluruh anggota kelompok, seperti jam tidur, peraturan jika anggota
ada yang tidak memenuhi target,dan lain-lain
Maksud
catatan penunjang disini adalah catatan seperti interval penghasilan, lalu jika
ada kalimat dalam kuesioner yang salah atau ada perubahan mendadak maka masuk
ke dalam daftar peraturan tersebut.
9.
MENYIAPKAN BINGKISAN
Note: mug dan foto ini bingkisan untuk desa dan beberapa warga yang dari pra survey sampai selesai pelaksanaan kuliah lapangan sudah memebantu kelompok. Souvenir responden kurang lebih keluar budget 5000/responden sedangkan informan kurang lebih 10.000/informan. ( iya kali kalau responden dan informan dikasih mug, uangnya nggak cukup buat hal lain. kalau dikasih pigura isi foto kita, nanti jadinya malah " ini ngapain kasih foto kalian, mau tak buat apa mbak mas?" wkwkwkwk😁)
Bingkisan nantinya
diberikan kepada responden dan informan. Sebagai bentuk terimakasih karena
bersedia menjadi responden dan informan. Bingkisan diberikan langsung setelah
proses wawancara dilakukan.
10.
MEMBUAT LAPORAN PENELITIAN KHUSUS BAB I DAN BAB
II
Tujuan penyicilan BAB I dan BAB II selain untuk mengefektifkan
kinerja dengan waktu yang singkat juga untuk mengantisipasi jika ada kendala saat
kuliah lapangan atau sesudah lapangan. Sehingga waktu setelah selesai kuliah
lapangan kelompok bisa meng-handle kekurangan yang ada.
Setelah semuanya siap ( termasuk perlengkapan selama kuliah
lapangan, perlengkapan kelompok dan perlengkapan pribadi) maka kegiatan yang
dilakukan selama dilapangan bisa dideskripsikan sebagai berikut;
1.
MEMASANG KERTAS TABULASI, PERATURAN DAN CATATAN
PENUNJANG
Kertas tabulasi harus dipasang di tempat yang luas dan
sudah disterilkan serta jangan terlalu rendah dan sebaliknya jangan terlalu
tinggi. Kertas berisi peraturan dan catatan penunjang bisa ditempel di tempat
yang mudah dilihat.
Satu anggota bertanggung jawab pada 7 sampai 8
responden. Wawancara dilakukan lebih mudah karena saat pre test sudah melakukan
penomeran rumah dan sudah meminta ijin. Kesiapan anatra responden dan peneliti
bisa lebih maksimal. Satu responden membutuhkan waktu kurang lebih 45 menit
sampai 1 jam untuk wawancara. Saat wawancara jangan lupa membawa alat tulis
termasuk buku, untuk mencatat note dari responden atau perekam suara jika
memang diperlukan.
3.
MELAKUKAN EDITING DAN SKORING KUESIONER
Note: maafkan ya readers, tempatnya berantakan karena penuh dengan kertas kuesioner dan kartu keluarga
Editing dilakukan setelah melakukan wawancara. Editing
dilakukan guna mengecek apakah apa yang kita tulis sesuai dengan apa yang kita
dengar dari responden. Setelah editing kuesioner, dilakukan tahap scoring. Skor
ini nanti yang dimasukkan dalam tabulasi.
Pemasukan scoring membutuhkan kerjasama 2 sampai 3 orang anggota kelompok
dengan kondisi fokus. Hal ini dikarenakan kolom setiap koding yang hanya 1 x 1
cm dengan banyaknya koding yang harus kita masukkan. Pada awalnya kami
melakukan pengisian tabulasi excel dan kertas secara bersamaan, ternyata hal
itu tidak efektif karena menimbulkan perselisihan anatr anggita kelompok. Akhirnya,
harus ada satu anggota yang stand by di tabulasi excel dan tabulasi kertas. Sehingga
anggota yang bertanggung jawab dengan responden nya setelah melakukan pengisian
ke dalam tabulasi kertas, langsung melakukan pemasukan data ke dalam tabulasi
excel.
5.
MEMBUAT INTERVAL PADA BEBERAPA KODING
Honestly, pembuatan interval ini disesuaikan dengan
kondisinya. Seperti halnya interval tingkat pendidikan, bisa dilakukan sebelum
kuliah lapangan. Interval penghasilan
dan luas tanah dilakukan setelah selesai melakukan wawancara terhadap 100
responden. Hal yang perlu diperhatikan adalah penentuan interval. Walaupun perhitunannya
dengan rumus yang sederhana, namun jika tidak tepat dan jarak terlalu jauh,
maka itu bisa mempengaruhi hasil dari penelitian.
Tabel frekuensi berisi presentase hasil dari setiap koding. Fungsi tabel
frekuensi ini untuk memudahkan dalam interpretasi data yang ada serta pengecekan jika ada
kekeliruan seperti pengecekan saat melakukan tabulasi silang. Tabel frekuensi
yang dilakukan saat di lapangan belum sepenuhnya sempurna, dan harus diteliti
dan dicek ulang setelah pelaksanaan di lapangan.
7.
TABULASI SILANG (CROSS TABULATION )
Tujuan
dari tabulasi silang adalah untuk menganalisis korelasi yang digunakan untuk melihat
apakah ada hubungan antar dua variabel atau lebih. Dengan menganalissi tabulasi
silang, maka penelitian bisa memberikan gambaran apakah ada ada keterkaitan dan pengaruh antara variabel
satu dengan variabel yang lainnya. Analisis
tabulasi silang yang dilakukan pada saat kuliah lapangan dilakukan hanya
sebatas perhitungan skor yang ada melalui tabulasi kertas maupun tabulasi
excel. Hal ini dikarenakan waktu yang singkat dan selanjutnya akan
dilakukan kembali pada saat setelah kuliah lapangan.
Belum selesai sampai disitu. Setelah proses pengambilan data
di lapangan selesai. Hal yang harus dilakukan mulai dari pengolahan data sampai
seminar penelitian. Lebih jelasnya proses tersebut antara lain;
1. 1. TABEL FREKUENSI
Pada proses ini, dilakukan pengecek an
ulang tabel frekuensi, karena perhitungan dan pemasukan data dimasukkan secara
manual, sehingga perlu berulang kali untuk memprosesnya. Selain itu, kita harus
mengetahui sistematika penulisan tabel
frekuensi. Mulai dari nomor tael, nama tabel, pemasukan data, sumber dan
interpretasi.
2. 2.TRANSKRIP IN-DEPTH INTERVIEW
Hasil rekaman In-depth interview atau
wawancara mendalam yang dilakukan terhadap informan. Harus di pindahkan ke
dalam tulisan dengan cara di transkrip. Bentuk transkrip adalah dialog. Seluruh
percakapan yang dilakukan harus dimasukkan dalam transkrip tanpa terkecuali.
Seperti halnya tertawa, percakapan basa-basi, tetap harus dimasukkan . Ada
beberapa jenis transkrip yang lebih detail dengan mengambarkan suasana dan
gerak gerik inoforman saat diwawancarai.
3. 3. PEMBUATAN LAPORAN PENELITIAN
Laporan penelitian ditulis sesuai dengan kaidah
penulisan laporan penelitian dan menunjukkan hasil dari temuan data dan memberi jawaban
dari apa yang dicari.
Sebelum melakukan seminar, setiap kelompok
harus membuat power point. Dengan batas waktu yang sangat singkat yaitu 15 menit per kelompok. Setiap kelompok harus
betul betul menyeleksi mana saja yang nantinya akan dimasukkan di dalam power
point sehingga dengan waktu singkat bisa mewakili seluruh hasil laporan.
Dilakukan dengan professional di aula, tidak semua anggota kelompok memaparkan presentasi ,
hanya dibatasi 3 orang saja. Di dalam
seminar tersebut tidak hanya dosen dan teman angkatan saja, namun juga terdapat
kakak tingkat yang menyaksikan secara langsung proses seminar. Sehingga pada
sesi pertanyaan semua yang hadir boleh melempar pertanyaan sebebas mungkin dari
hasil yang telah dipaparkan sebelumnya.
5. 5. ARTIKEL ILMIAH
Semakin bertambahnya waktu, tuntutan semakin berat. Tidak bisa dipungkiri
bahwa lulsan S1 sekarang juga harus membuuat artikel ilmiah guna syarat
kelulusan. Begitu juga dengan kuliah lapangan kali ini dan kedepannya. Kami
harus membuat artikel ilmiahyang disesuaikan dengan aturan penulisan. Artikel ilmiah setiap kelompok dikumpulkan menjdai satu dan selanjutnya dibuat buku khusus.
Itulah beberapa kegiatan yang dilakukan saat kuliah lapangan. Ada banyak hal yang bisa diambil dari proses kuliah lapangan. mulai dari lebih mengenal temen sekelompok, lebih deket dengan orang luar, merasakan gimana diterima dan sebaliknya ditolak oleh responden. dan yang paling parah...sebelum meminta ijin sudah dikira sales atau petugas sensus penduduk ( miris banget kan ).
Sekali lagi, tulisan ini berdasarkan pengalaman penulis. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. 😉
wassalamualaikum wr.wb
Kuliah
lapangan ini terbagi menjadi 3 masa, yaitu sebelum , saat di lapangan dan sesudah
di lapangan. Setiap masa memiliki tingkat kesulitan sendiri-sendiri. Sebelum
terjun ke lapangan, ada beberapa kegiatan yang dilakukan guna hasil
yang maksimal. Seperti;
Karena ini kuliah lapangan pertama,mahasiswa masih semester 2 dan belum
memiliki pengetahuan luas mengenai
teori. Sehingga, teori sudah diberikan dan dijelaskan oleh dosen secara detail satu
persatu. Satu teori dijelaskan setiap satu kali pertemuan. Walaupun dosen telah
menjelaskan teori yang akan digunakan, mahasiswa tetap harus memahami dan mempelajari
dengan detail maksud dari teori tersebut seperti latar belakang teori, waktu
pembuatan teori, kondisi, situasi saat teori dibuat, dan beberapa hal
lain. Dibutuhkan beberapa referensi tambahan agar bisa maksimal untuk memahami nya. Kenapa ? Karena teori adalah dasar dari penelitian kuantitatif. Jika tidak memahami
teori, hasilnya tidak akan akurat.
Penentuan informan dilakukan dengan
melihat daftar pekerjaan masyarakat. Seperti halnya penentuan respnden, dalam menentukan informan kali ini juga berdasarkan data pekerjaan yang diambil dari kantor
desa. Satu anggota diberi tanggung jawab 1 informan. Wawancara terhadap
informan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara ( penelitian kualitatif
) dan tidak lupa membawa perekam suara. Wawancara terhadap informan yang kita
sebut dengan in-depth interview ini bertujuan untuk memperkuat dan memperdalam
temuan data sehingga hasil bisa lebih akurat.
Note: Contoh tabulasi diatas adalah tabulasi excel setelah dilakukan penelitian di lapangan.
Note: Salah satu kegiatan saat pretest, yaitu pengecekan responden dan informan guna mengetahui lokasi rumah dan apakah kira ira responden /informan bisa untuk diwawancarai.
Note: mug dan foto ini bingkisan untuk desa dan beberapa warga yang dari pra survey sampai selesai pelaksanaan kuliah lapangan sudah memebantu kelompok. Souvenir responden kurang lebih keluar budget 5000/responden sedangkan informan kurang lebih 10.000/informan. ( iya kali kalau responden dan informan dikasih mug, uangnya nggak cukup buat hal lain. kalau dikasih pigura isi foto kita, nanti jadinya malah " ini ngapain kasih foto kalian, mau tak buat apa mbak mas?" wkwkwkwk😁)
Bingkisan nantinya
diberikan kepada responden dan informan. Sebagai bentuk terimakasih karena
bersedia menjadi responden dan informan. Bingkisan diberikan langsung setelah
proses wawancara dilakukan.
Setelah semuanya siap ( termasuk perlengkapan selama kuliah
lapangan, perlengkapan kelompok dan perlengkapan pribadi) maka kegiatan yang
dilakukan selama dilapangan bisa dideskripsikan sebagai berikut;
Kertas tabulasi harus dipasang di tempat yang luas dan
sudah disterilkan serta jangan terlalu rendah dan sebaliknya jangan terlalu
tinggi. Kertas berisi peraturan dan catatan penunjang bisa ditempel di tempat
yang mudah dilihat.
Note: maafkan ya readers, tempatnya berantakan karena penuh dengan kertas kuesioner dan kartu keluarga
Tujuan
dari tabulasi silang adalah untuk menganalisis korelasi yang digunakan untuk melihat
apakah ada hubungan antar dua variabel atau lebih. Dengan menganalissi tabulasi
silang, maka penelitian bisa memberikan gambaran apakah ada ada keterkaitan dan pengaruh antara variabel
satu dengan variabel yang lainnya. Analisis
tabulasi silang yang dilakukan pada saat kuliah lapangan dilakukan hanya
sebatas perhitungan skor yang ada melalui tabulasi kertas maupun tabulasi
excel. Hal ini dikarenakan waktu yang singkat dan selanjutnya akan
dilakukan kembali pada saat setelah kuliah lapangan.
Laporan penelitian ditulis sesuai dengan kaidah
penulisan laporan penelitian dan menunjukkan hasil dari temuan data dan memberi jawaban
dari apa yang dicari.
Semakin bertambahnya waktu, tuntutan semakin berat. Tidak bisa dipungkiri
bahwa lulsan S1 sekarang juga harus membuuat artikel ilmiah guna syarat
kelulusan. Begitu juga dengan kuliah lapangan kali ini dan kedepannya. Kami
harus membuat artikel ilmiahyang disesuaikan dengan aturan penulisan. Artikel ilmiah setiap kelompok dikumpulkan menjdai satu dan selanjutnya dibuat buku khusus.
Sekali lagi, tulisan ini berdasarkan pengalaman penulis. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. 😉
wassalamualaikum wr.wb