PEKAN SENI FISIP
UNIVERSITAS AIRLANGGA 2017
Artikel pertama setelah artikel terakhir dirilis 5 bulan lalu. Artikel kali ini membahas tentang kegiatan Pekan Seni FISIP UNAIR 2017 . spesifik lagi bahasan yang dipaparkan sepenuhnya mengenai partisipasi mahasiswa jurusan sosiologi di kegiatan ini.
Pekan
Seni merupakan salah satu rangkaian acara Dies Natalis Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Airlangga ke-40. Acara ini dilakukan oleh Kementerian
Seni dan Budaya Bekerjasama dengan pihak dekanat FISP Univeristas Airlangga. Kegiatan
ini dilaksanakan pada tanggal 11,12,13, dan 15 September 2017. Dengan tema “
Art Movement “, pekan seni memberikan image baru bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik tidak hanya berkecimpung di berbagai hal yang erat
kaitannya dengan sosial dan politik, tetapi juga di bidang seni. Pekan seni menyuguhkan
beberapa kegiatan yaitu pentas seni, Formaba, Diskusi dan Talkshow, Pameran
Seni, FISIP Got Talent dan Malam Puncak. Kegiatan berbasis seni yang pertama kali
diadakan oleh BEM FISIP UNAIR ini tidak mau disia siakan oleh Program Studi
Sosiologi. Tidak mau kalah dengan program studi lainnya, prodi Sosiologi melakukan
perencanaan dan koordinasi secara total
mulai dari perencanaan, strategi sampai hari-H. Koordinasi dilakukan oleh seluruh
element yang ada di prodi sosiologi, mulai dari dosen dan mahasiswa sosiologi tinggal awal sampai
akhir dan . Selain ingin membuktikan kemampuan mahasiswa sosiologi, dengan
diadakannya acara ini, membuka jalan kepada para mahasiswa terutama mahasiswa
baru untuk saling mengenal lebih dekat dengan dosen dan kakak tingkat serta
mengerti lebih dalam bagaimana program studi sosiologi itu sendiri.
Kegiatan
pertama pada rangkaian pekan seni ini adalah pentas seni, dilaksanakan di
sekitar galeri mobil FISIP. Sesuai dengan namanya, acara ini diikuti oleh perwakilan
mahasiswa di masing-masing jurusan yang ada di
FISIP yang berminat dan ingin menunjukkan bakat di depan mahasiswa FISIP
lainnya. Dalam acara ini, Sosiologi menampilkan sebuah kolaboraasi tari tradisional
dan tari modern yang dirangkai secara apik. Seluruh penari diwakili oleh
mahasiswi sosiologi 2017 yaitu tari tradisional yang di tarikan oleh Salsabila
Damyanti dan Ine Niti Karyadewi dan penari modern yang ditarikan oleh Regina Widya, Tasya Anisa dan Regina Lucky. Tidak
hanya sebuah kolaborasi, penampilan dalam pentas seni ini dimaksudkan sebagai
ilustrasi adanya perubahan perilaku serta pola pikir perempuan dijaman dahulu
dan jaman sekarang akibat adanya perubahan sosial yang kompleks. Kelembutan
seorang perempuan dan sikap cenderung
pasrah dengan apa yang di dibebankan membuat kaum perempuan cenderung dianggap
sangat lemah. Perempuan yang tidak memiliki kesempatan sama dengan laki-laki di
berbagai bidang membuat perempuan terbelenggu dalam tradisi. Miris ketika Indonesia
dijajah oleh belanda dan jepang,perempuan diculik, di tangkap, dan di paksa untuk menjadi gundik para tentara yang haus akan nafsu. Dengan berjalannya waktu.
realitasnya, perempuan jaman sekarang digambarkan sebagai perempuan yang mulai
setara dengan laki-laki. Perempuan lebih bisa mengekspresikan diri. Namun, apabila
melihat sisi kelam dari perempuan itu sendiri,mereka lebih konsumtif dan materialistis. Adanya globalisasi
yang meruntuhkan batas negara serta feminisme yang memberikan kesempatan lebih
bagi perempuan diberbagai bidang .
Kegiatan kedua adalah
ForMaba.Dengan mengusung tema Membangun Spirit Bangsa, membuat tiga hari
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menjadi lebih semangat dan panas.
Persaingan ketat antar prodi untuk memeperebutan juara dalam 5 lomba yaitu
lomba Bakiak, Tarik Tambang, Balap Karung Putra dan Putri, Tenis Meja serta
Voli. Seperti namanya, peserta dari ForMaba ini dikhususkan bagi seluruh
mahasiswa baru angkatan 2017. Atmosfer pertandingan sangat terasa saat tim
antar prodi bertanding. Selain itu, sorak sorai para supporter dengan jargon
masing-masing menambah semangat para peserta lomba. Dengan strategi dan
perencanaan yang matang serta dibarengi jargon “ Sosiologi…satu !
sosiologi….Dulur Kabeh! program studi sosiologi dapat merebut beberapa kejuaraan
yaitu juara 1 di lomba Voli, juara 3 di lomba Tenis Meja,dan juara 3 di lomba
Tarik Tambang Putri.
Kegiatan
Ketiga merupakan FISIP Got Talent yang mana menampilkan bakat terpendam di
bidang seni yang dimiliki oleh beberapa perwakilan prodi mahasiswa FISIP Unair.
Diwakilkan oleh Ryan Chrisharo Halim ( Sosiologi 2016 ) dengan manampilkan tarian
modern dan Dyah Tiara Johar (Sosiologi 2017 ) dengan menampilkan menyanyi. Kebolehan
bakat mahasiswa sosiologi tidak boleh danggap remeh. Buktinya, dengan waktu
latihan yang singkat, sosiologi dapat masuk 3 besar yang diwakili oleh Ryan
Christanto halim yang nantinya akan memperebutkan kejuaraan pada malam Puncak
Pekan Seni.
Memasuki
acara penutup dari pekan seni. Pada 15 september 2017, dilaksanakan malam
puncak yang dihadiri oleh bintang tamu special yaitu Iksan Skuter dan
penampilankhas dari Ludruk IKA berlokasi di parkir motor FISIP UNAIR. Pada
malam puncak , program studi sosiologi yang diwakili oleh Ryan Christanto Halim
dan grup berjuang untuk memperebutkan kejuaraan FISIP Got Talent melawan
pesaing dari program studi ilmu politik dan administrasi negara. Dengan kerja keras dan latihan yang hanya
terpaut 1 hari, program studi sosiologi dapat membuktikan kehebatannya dan
memperoleh juara ke-2. Memang tidak mudah untuk bisa memperoleh kejuaraan,
dibutuhkan kerja keras, keringat, pengorbanan, kerjasama , dan disini program
studi sosiologi telah membultikannya.
Untuk
harapan tahun tahun selanjutnya diharapkan prodi Sosiologi ini semakin kompak
dan meningkatkan solidaritas baik pada pekan seni maupun acara acara lainnya. Ajang
ajang yang diselenggarakan baik oleh BEM Unair maupun BEM FISIP dapat memperkuat
kekompakan prodi di Sosiologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar