Selamat datang semua....saya salsabila.

Selasa, 17 Juli 2018

S O S I O L O G I

" Cerita Kuliah Lapangan "

 

Assalamualaikum wr.wb

                Bukan rahasia lagi kalau jurusan sosiologi identik dengan kuliah lapangan. Ya…selain harus diimbangi dengan teori dan metodologi. Lalu gimana sih sebenernya kuliah lapangan itu ? dan kegiatan apa aja yang dilakukan dalam kuliah lapangan itu? . Pas banget….Kali ini aku mau share gimana pengalaman pertama kuliah lapangan. Selamat membaca !! 😊🙋

*Catatan : Tulisan ini berdasar perspektif penulis yang semata-mata untuk menyediakan informasi kepada khalayak umum, khususnya mahasiswa yang ingin tau mengenai kuliah lapangan.

Kuliah lapangan ini terbagi menjadi 3 masa, yaitu sebelum , saat di lapangan dan sesudah di lapangan. Setiap masa memiliki tingkat kesulitan sendiri-sendiri. Sebelum terjun ke lapangan, ada beberapa kegiatan yang dilakukan guna hasil yang maksimal. Seperti;
1.       PENENTUAN TEORI
Karena ini kuliah lapangan pertama,mahasiswa masih semester 2 dan belum memiliki  pengetahuan luas mengenai teori. Sehingga, teori sudah diberikan dan dijelaskan oleh dosen secara detail satu persatu. Satu teori dijelaskan setiap satu kali pertemuan. Walaupun dosen telah menjelaskan teori yang akan digunakan, mahasiswa tetap harus memahami dan mempelajari dengan detail maksud dari teori tersebut seperti latar belakang teori, waktu pembuatan teori, kondisi, situasi saat teori dibuat, dan beberapa hal lain. Dibutuhkan beberapa referensi tambahan agar bisa maksimal untuk memahami nya. Kenapa ? Karena teori adalah dasar dari penelitian kuantitatif. Jika tidak memahami teori, hasilnya tidak akan akurat.
2.       PERUMUSAN MATRIKS PENELITIAN

Seperti apa yang ditapilkan pada  foto diatas. Dalam matrik penelitian terdapat teori, konsep, variabel, definisi operasional, indikator dan item pertanyaan. Semakin ke kiri maka semakin abstrak. Perumusan dari matrik penelitian harus mempertimbangkan antara teori  dan disesuaikan dengan kondisi yang ada di lapangan. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya koding nol yang sangat empengaruhi hasil penelitian. 
3.       MEMBUAT KUESIONER PENELITIAN


Kuesioner berbentuk pertanyaan. Ada 3 jenis kuesioner, yaitu kuesioner tertutup, semi tertutup dan terbuka. Kuliah lapangan ini menggunakan kuesioner semi tertutup dan terbuka. Artinya, responden bisa leluasa dalam menjawab pertanyaan yang ada dan tidak ada batasan jawaban. Kuesioner harus benar-benar diteliti. Kuesioner harus sangat membumi, artinya bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan responden tujuan kita ( bisa dipahami responden secara umum ). Contohnya, jika kita meneliti mengenai kehidupan petani, maka bahasa yang digunakan harus ringan agar tidak salah persepsi. 
4.       MENENTUKAN RESPONDEN DAN INFORMAN
Kuliah lapangan ini menggunakan sistem random sampling dalam penentuan responden. Alasannya karena tujuan dari penelitian ingin mengetahui apa yang dicari dalam lingkup luas. Data sampel berasal dari daftar kartu keluarga yang di ambil di kantor desa. Pada kuliah lapangan kali ini, sampel berjumlah 100 orang. Yang perlu digaris bawah i,100 orang pertama ini masih disebut sebagai sampel, karena belum pasti bersedia untuk diwawancarai. Selain itu, karena ini pertama kali melakukan kuliah lapangan, kuesioner tidak hanya disebar, peneliti harus mewawancarai langsung responden dengan kuesinoer yang ada.Setelah sampel benar-benar mau diwawancarai atau bisa juga setelah proses wawancara selesai, itulah yang disebut responden.
Penentuan informan dilakukan dengan melihat daftar pekerjaan masyarakat. Seperti halnya penentuan respnden, dalam menentukan informan kali ini juga berdasarkan data pekerjaan yang diambil dari kantor desa. Satu anggota diberi tanggung jawab 1 informan. Wawancara terhadap informan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara ( penelitian kualitatif ) dan tidak lupa membawa perekam suara. Wawancara  terhadap informan yang kita sebut dengan in-depth interview ini bertujuan untuk memperkuat dan memperdalam temuan data sehingga hasil bisa lebih akurat. 
5.       MENGGARIS KERTAS TABULASI
Penggunaan kertas tabulasi mungkin dianggap kuno di era sekarang, melihat sudah banyak cara yang lebih modern dan lebih efektif dalam penelitian kuantitatif. Namun, proses kuliah lapangan menggunakan kertas tabulasi ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui dasar-dasarnya terlebih dahulu dan agar terbiasa. Ketika menggunakan kertas tabulasi, kita cenderung akan lebih teliti, karena ketika kita salah sedikit memasukkan koding, maka penelitian tidak akan selesai. Tidak sembarangan ketika menggaris kertas tabulasi, karena kertasnya mudah robek dan ketika kita melkaukan kesalahan sedikit, maka kita harus menggaris dari awal.  Garis harus memiliki ukuran yang sama. Kolom dibuat sesuai jumlah koding, sedangkan baris disesuaikan dengan jumlah responden. ( Maka dari itu, kami menyebut kertas tabulasi dengan kertas suci )
6.       MEMBUAT TABULASI EXCEL
 Note: Contoh tabulasi diatas adalah tabulasi excel setelah dilakukan penelitian di lapangan.

Apa sih gunanya tabulasi excel ketika kita sudah pakai tabulasi kertas? Tabulasi excel disini fungsinya untuk mengecek jika dalam tabulasi kertas ada keteledoran. Selain itu, dengan tabulasi excel, peneliti bisa lebih mudah dalam melakukan penjumlahan, pemindahan data, dan beberapa proses lain.  Tabulasi excel ini nanti juga yang digunakan dosen untuk mengecek kinerja kelompok saat di lapangan.

7.       MELAKUKAN SURVEY DAN PRETEST 
 Note: Salah satu kegiatan saat pretest, yaitu pengecekan responden dan informan guna mengetahui lokasi rumah dan apakah kira ira responden /informan bisa untuk diwawancarai.

Survey berguna agar peneliti mengetahui kondisi dari masyarakat yang akan diteliti. Dengan memahami kondisi dan medan yang ada, peneliti bisa lebih detail dalam penggunaan teori dan metodologi penelitian. Selain itu, dengan survey, peneliti bisa lebih siap dalam hal wawancara dan pembuatan kuesioner. Seperti bahasa yang digunakan dan persiapan beberapa kemungkinan yang akan dilontarkan kepada peneliti.  
    Survey juga dimanfaatkan dengan melakukan koordinasi masalah  konsumsi untuk hari H kuliah lapangan dengan pihak warga yang bersedia memberikan jasanya. Selain itu, seluruh anggota juga berkewajiban membersihkan rumah yang nantinya akan ditinggali.alasannnya agar saat hari-H bisa fokus ke pengumpulan data
        Pretest bertujuan untuk mengetes kuesioner yang telah dibuat. Pretest dilakukan dengan teknis setiap anggota harus menemui satu respondennya dan mewawancarai secara langsung dengan kuesioner yang ada. Setelah melakukan wawancara, kuesioner satu persatu di cek. Apabila ada pertanyaan yang kurang bisa dipahami, kurang tepat dan jawaban yang terlalu luas atau sebaliknya terlalu sempit. Maka peneliti bisa merubah supaya saat hari-H kuliah lapangan tidak merubah kembali, hal ini berguna agar dengan waktu kuliah lapangan yang sangat singkat, bisa maksimal dalam pengerjaannya. Selain mewawancarai, dalam pre test ini, peneliti juga melakukan penomeran pada rumah. Sampel yang telah dipilih tadi, ditemui dan dicari rumahnya satu persatu, apabila bersedia untuk diwawancarai pada saat kuliah lapangan, maka rumahnya ditandai dengan nomer. Apabila sampel tidak bersedia untuk diwawancarai, maka peneliti harus mengganti sampel tersebut. Sampel yang bersedia diwawancarai itulah yang dinamakan responden.


8.       MEMBUAT TIMELINE KEGIATAN , JOBDESK SETIAP ANGGOTA, PERATURAN SELAMA DI LAPANGAN DAN CATATAN PENUNJANG .
Menurut pribadi dan kelompok, timeline kegiatan adalah hal yang sangat penting. Dengan timeline kinerja kita bisa lebih terstruktur dan ada patokan agar kegiatan bisa maksimal. Dengan timeline kegiatan, kelompok bisa mengontrol kinerja baik individu atau teman. Dengan timeline , kegiatan akan terlaksana lebih maksimal.
        Jobdesk setiap anggota bertujuan agar setiap anggota bisa jelas. Jika tugas yang diberikan kepada anggota jelas, maka target akan bisa terpenuhi. Sebaliknya, jika ada anggota yang tidak mmenuhi target, pertama akan diberikan teguran dan selanjutnya akan diberi sanksi.
        Peraturan selama di lapangan yang dimaksud disini adalah beberapa peraturan yang disepakati seluruh anggota kelompok, seperti jam tidur, peraturan jika anggota ada yang tidak memenuhi target,dan lain-lain
        Maksud catatan penunjang disini adalah catatan seperti interval penghasilan, lalu jika ada kalimat dalam kuesioner yang salah atau ada perubahan mendadak maka masuk ke dalam daftar peraturan tersebut.

9.       MENYIAPKAN BINGKISAN
Note: mug dan foto ini bingkisan untuk desa dan beberapa warga yang dari pra survey sampai selesai pelaksanaan kuliah lapangan sudah memebantu kelompok. Souvenir responden kurang lebih keluar budget 5000/responden sedangkan informan kurang lebih 10.000/informan. ( iya kali kalau responden dan informan dikasih mug, uangnya nggak cukup buat hal lain. kalau dikasih pigura isi foto kita, nanti jadinya malah " ini ngapain kasih foto kalian, mau tak buat apa mbak mas?" wkwkwkwk😁)
 
Bingkisan nantinya diberikan kepada responden dan informan. Sebagai bentuk terimakasih karena bersedia menjadi responden dan informan. Bingkisan diberikan langsung setelah proses wawancara dilakukan.
10.   MEMBUAT LAPORAN PENELITIAN KHUSUS BAB I DAN BAB II
Tujuan penyicilan BAB I dan BAB II selain untuk mengefektifkan kinerja dengan waktu yang singkat juga untuk mengantisipasi jika ada kendala saat kuliah lapangan atau sesudah lapangan. Sehingga waktu setelah selesai kuliah lapangan kelompok bisa meng-handle kekurangan yang ada. 


Setelah semuanya siap ( termasuk perlengkapan selama kuliah lapangan, perlengkapan kelompok dan perlengkapan pribadi) maka kegiatan yang dilakukan selama dilapangan bisa dideskripsikan sebagai berikut;
 
1.       MEMASANG KERTAS TABULASI, PERATURAN DAN CATATAN PENUNJANG

Kertas tabulasi harus dipasang di tempat yang luas dan sudah disterilkan serta jangan terlalu rendah dan sebaliknya jangan terlalu tinggi. Kertas berisi peraturan dan catatan penunjang bisa ditempel di tempat yang mudah dilihat. 
2.       MELAKUKAN WAWANCARA 
Note: Foto diambil setelah melakukan wawancara
Satu anggota bertanggung jawab pada 7 sampai 8 responden. Wawancara dilakukan lebih mudah karena saat pre test sudah melakukan penomeran rumah dan sudah meminta ijin. Kesiapan anatra responden dan peneliti bisa lebih maksimal. Satu responden membutuhkan waktu kurang lebih 45 menit sampai 1 jam untuk wawancara. Saat wawancara jangan lupa membawa alat tulis termasuk buku, untuk mencatat note dari responden atau perekam suara jika memang diperlukan.
3.       MELAKUKAN EDITING DAN SKORING KUESIONER
Note: maafkan ya readers, tempatnya berantakan karena penuh dengan kertas kuesioner dan kartu keluarga 
 
Editing dilakukan setelah melakukan wawancara. Editing dilakukan guna mengecek apakah apa yang kita tulis sesuai dengan apa yang kita dengar dari responden. Setelah editing kuesioner, dilakukan tahap scoring. Skor ini nanti yang dimasukkan dalam tabulasi. 
4.       MEMASUKKAN HASIL SKORING DI DALAM KERTAS TABULASI KERTAS DAN EXCEL
    Pemasukan scoring membutuhkan kerjasama 2 sampai 3 orang anggota kelompok dengan kondisi fokus. Hal ini dikarenakan kolom setiap koding yang hanya 1 x 1 cm dengan banyaknya koding yang harus kita masukkan. Pada awalnya kami melakukan pengisian tabulasi excel dan kertas secara bersamaan, ternyata hal itu tidak efektif karena menimbulkan perselisihan anatr anggita kelompok. Akhirnya, harus ada satu anggota yang stand by di tabulasi excel dan tabulasi kertas. Sehingga anggota yang bertanggung jawab dengan responden nya setelah melakukan pengisian ke dalam tabulasi kertas, langsung melakukan pemasukan data ke dalam tabulasi excel.
 
5.       MEMBUAT INTERVAL PADA BEBERAPA KODING
Honestly, pembuatan interval ini disesuaikan dengan kondisinya. Seperti halnya interval tingkat pendidikan, bisa dilakukan sebelum kuliah lapangan. Interval  penghasilan dan luas tanah dilakukan setelah selesai melakukan wawancara terhadap 100 responden. Hal yang perlu diperhatikan adalah penentuan interval. Walaupun perhitunannya dengan rumus yang sederhana, namun jika tidak tepat dan jarak terlalu jauh, maka itu bisa mempengaruhi hasil dari penelitian.
6.       TABEL FREKUENSI
     Tabel frekuensi berisi presentase hasil dari setiap koding. Fungsi tabel frekuensi ini untuk memudahkan dalam interpretasi  data yang ada serta pengecekan jika ada kekeliruan seperti pengecekan saat melakukan tabulasi silang. Tabel frekuensi yang dilakukan saat di lapangan belum sepenuhnya sempurna, dan harus diteliti dan dicek ulang setelah pelaksanaan di lapangan.
7.       TABULASI SILANG (CROSS TABULATION )
     Tujuan dari tabulasi silang adalah untuk menganalisis korelasi yang digunakan untuk melihat apakah ada hubungan antar dua variabel atau lebih. Dengan menganalissi tabulasi silang, maka penelitian bisa memberikan gambaran apakah ada  ada keterkaitan dan pengaruh antara variabel satu dengan variabel  yang lainnya. Analisis tabulasi silang yang dilakukan pada saat kuliah lapangan dilakukan hanya sebatas perhitungan skor yang ada melalui tabulasi kertas maupun tabulasi excel. Hal ini dikarenakan waktu yang singkat dan selanjutnya akan dilakukan kembali pada saat setelah kuliah lapangan.

     Belum selesai sampai disitu. Setelah proses pengambilan data di lapangan selesai. Hal yang harus dilakukan mulai dari pengolahan data sampai seminar penelitian. Lebih jelasnya proses tersebut antara lain;
1.   1. TABEL FREKUENSI
     Pada proses ini, dilakukan pengecek an ulang tabel frekuensi, karena perhitungan dan pemasukan data dimasukkan secara manual, sehingga perlu berulang kali untuk memprosesnya. Selain itu, kita harus mengetahui  sistematika penulisan tabel frekuensi. Mulai dari nomor tael, nama tabel, pemasukan data, sumber dan interpretasi.
2.   2.TRANSKRIP IN-DEPTH INTERVIEW
     Hasil rekaman In-depth interview atau wawancara mendalam yang dilakukan terhadap informan. Harus di pindahkan ke dalam tulisan dengan cara di transkrip. Bentuk transkrip adalah dialog. Seluruh percakapan yang dilakukan harus dimasukkan dalam transkrip tanpa terkecuali. Seperti halnya tertawa, percakapan basa-basi, tetap harus dimasukkan . Ada beberapa jenis transkrip yang lebih detail dengan mengambarkan suasana dan gerak gerik inoforman saat diwawancarai. 
3.  3. PEMBUATAN LAPORAN PENELITIAN
    Laporan penelitian ditulis sesuai dengan kaidah penulisan laporan penelitian dan menunjukkan hasil dari temuan data dan memberi jawaban dari apa yang dicari.
 
4.   4.SEMINAR PENELITIAN
     Sebelum melakukan seminar, setiap kelompok harus membuat power point. Dengan batas waktu yang sangat singkat yaitu 15  menit per kelompok. Setiap kelompok harus betul betul menyeleksi mana saja yang nantinya akan dimasukkan di dalam power point sehingga dengan waktu singkat bisa mewakili seluruh hasil laporan. Dilakukan dengan professional di aula, tidak semua  anggota kelompok memaparkan presentasi , hanya dibatasi 3 orang saja.  Di dalam seminar tersebut tidak hanya dosen dan teman angkatan saja, namun juga terdapat kakak tingkat yang menyaksikan secara langsung proses seminar. Sehingga pada sesi pertanyaan semua yang hadir boleh melempar pertanyaan sebebas mungkin dari hasil yang telah dipaparkan sebelumnya. 
5.  5. ARTIKEL ILMIAH

           Semakin bertambahnya waktu, tuntutan semakin berat. Tidak bisa dipungkiri bahwa lulsan S1 sekarang juga harus membuuat artikel ilmiah guna syarat kelulusan. Begitu juga dengan kuliah lapangan kali ini dan kedepannya. Kami harus membuat artikel ilmiahyang disesuaikan dengan aturan penulisan. Artikel ilmiah setiap kelompok dikumpulkan menjdai satu dan selanjutnya dibuat buku khusus.


 

Itulah beberapa kegiatan yang dilakukan saat kuliah lapangan. Ada banyak hal yang bisa diambil dari proses kuliah lapangan. mulai dari lebih mengenal temen sekelompok, lebih deket dengan orang luar, merasakan gimana diterima dan sebaliknya ditolak oleh responden. dan yang paling parah...sebelum meminta ijin sudah dikira sales atau petugas sensus penduduk ( miris banget kan ).

Sekali lagi, tulisan ini berdasarkan pengalaman penulis. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. 😉


wassalamualaikum wr.wb



Cara dan Tips Stand Promosi Ekskul

S O S I O L O G I " Cerita Kuliah Lapangan "   Assalamualaikum wr.wb                 Bukan rahasia lagi kalau ju...